Akhirnya,setelah sekian lama.Berhasil juga nulis lanjutan part 2
Istilah Narsisme pertama kali digunakan di dunia Psikologi oleh Sigmund Freud. (Nah, lo!itu mbahnya Psikologi, khususnya aliran Psikoanalisa). Arti dari narsisme itu sendiri adalah perasaan cinta pada dirinya sendiri dengan terlalu berlebihan. Sedangkan perilakunya biasanya disebut narsistik.
Adapun Narsis itu sendiri, konon kabarnya diambil dari mitos Yunani kuno. Ada sebuah cerita tokohnya bernama Narcissus yang dikutuk oleh para dewa untuk mencintai bayangan dirinya sendiri.(Karena mungkin jadul ga ada cermin kali yee.... Sehingga, perilaku si Narcissus ini pekerjaannya tiap hari memandangi bayangan wajahnya sendiri di depan air.
Nah, karena perilakunya yang dianggap tidak normal akhirnya istilah narsis ini diambil menjadi suatu patologis perilaku abnormal. (Eits,jangan marah dulu) Maksudnya patologis, jika individu ini sudah tidak dapat membedakan antara realita dan khayalan. Sehingga merusak or mengganggu fungsi individu baik secara psikis dan terutama fungsi sosialnya.
Kini perkembangan istilah narsis sudah menjamur dan multi intepretasi. Tapi whatever definisi yang diberikan, tetap mainstreamnya adalah mencintai diri sendiri dan mengagumi diri sendiri.
Pada dasarnya,narsis itu wajar asalkan tidak berlebihan atau menjadi suatu patologis itu tadi. Karena pada dasarnya, manusia sejak lahir pasti memiliki rasa narsis ini. Sehingga,narsis itu tetap dibutuhkan demi kelangsungan aktualisasi diri dan memaksimalkan potensi diri. Akan tetapi dalam porsi yang wajar ya.... (Batasan wajar kan subyektif???)Batasan wajar adalah bukan wajar menurut diri kita. Karena kita hidup di tengah masyarakat dengan berbagai budaya, tingkat pendidikan, adat istiadat dan status ekonomi.Yah, istilah kata sedang-sedang saja. Sebagaimana hadist nabi,khoiru umur awsathuhu artinya sebaik-baik perkara adalah tengah tengahnya.
Bukan bermaksud mengclusterkan lho...Tapi, ketika mencoba pada orang desa yang jauh dari kecanggihan teknologi, ketika menanyakan "Apakah saudara punya blog???" Wah...itu namanya kemaruk. Tapi, kalau kita tanya di lingkungan kampus or hotspot. Nah itu baru tepat.
Nah, bagi blogger mania. Kini anda dapat menilaikan? Apakah kita termasuk orang yang narsis dengan membuat blog dengan menuliskan kehidupan pribadi kita, idealisme kita or opini kita???
Selama itu bermanfaat demi kemaslahatan why not???Narsis kan wajar....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar