Sabtu, 29 November 2008

Dimensia Alzheimer



Wah,apa pula itu dimensia alzheimer???
Pernah nonton film india yang berjudul "Black" nggak???. Itu tu yang dibintangi Amitha Bachan dan Rani Mukherjee (Wah, apal banget gw).Lantas apa hubungannye...
Film itu sarat makna dan pengetahuan dalam dunia psikologi.Coz, ceritanya tentang anak autis yang gedenya dia jatuh cinta sm gurunya yang lagi sakit alzheimer.makanya,dy sekuat tenaga berusaha menyembuhkan alzheimer melalui kenangan-kenangan yang dibangun semasasa waktu dulu antara si austis dengan si guru.

Or telenovela Ruby yang tayang di TV7. Dimana ibu Alejandro (mantan pacar Ruby)divonis sakit Alzheimer yang mengalami penurunan daya ingat yang luar biasa, sampai bingung membedakan orang disekitar,hari,waktu dll.


So,alzheimer's disease is one of the two most common dimentia that affect the elderly and probably the single greatest source of affliction and debilitation. (wah balik ke bhs asal dech)

Maksudnya,penyakit ini merupakan salah satu bentuk dimensia (kemunduran fungsi mental secara umum) yang menyebabkan seseorang mengalami kemunduran dalam berfikir,gangguan ingatan,emosi yang labil,disorientasi ruang dan waktu,tidak dapat melakukan aktivitas rutin bahkan yang sudah parah dia tidak dapat dimengerti lagi.

Kata Alzheimer sendiri diambil dari seorang neurolog Jerman yang menemukannya yaitu Alois Alzheimer di tahun 1906.

Simptom ini dimulai pelan-pelan sekali tetapi kemudian berkembang secara tiba-tiba dan menjadi lebih ganas.

Penyebabnya adalah banyak sebab.Misalnya, salah satu neuron di otak ada yang mati dan neuron itu tidak dapat diganti sehingga otak mengalami perubahan. Ada juga yang berpendapat karena adanya suatu virus di dalam otak.

Apapun penyebabnya adalah perlunya kita berhati-hati untuk menjga apa yang Allah SWT berikan kepada kita. Karena sampai saat ini,obat untuk mengatasi Alzheimer belum ditemukan. Namun, pencegahan dan perawatan pada penderita Alzheimer masih terus dilakukan.

Rabu, 26 November 2008

Buat Blog? Narsis Banget Sich (Part 2)

Akhirnya,setelah sekian lama.Berhasil juga nulis lanjutan part 2

Istilah Narsisme pertama kali digunakan di dunia Psikologi oleh Sigmund Freud. (Nah, lo!itu mbahnya Psikologi, khususnya aliran Psikoanalisa). Arti dari narsisme itu sendiri adalah perasaan cinta pada dirinya sendiri dengan terlalu berlebihan. Sedangkan perilakunya biasanya disebut narsistik.

Adapun Narsis itu sendiri, konon kabarnya diambil dari mitos Yunani kuno. Ada sebuah cerita tokohnya bernama Narcissus yang dikutuk oleh para dewa untuk mencintai bayangan dirinya sendiri.(Karena mungkin jadul ga ada cermin kali yee.... Sehingga, perilaku si Narcissus ini pekerjaannya tiap hari memandangi bayangan wajahnya sendiri di depan air.

Nah, karena perilakunya yang dianggap tidak normal akhirnya istilah narsis ini diambil menjadi suatu patologis perilaku abnormal. (Eits,jangan marah dulu) Maksudnya patologis, jika individu ini sudah tidak dapat membedakan antara realita dan khayalan. Sehingga merusak or mengganggu fungsi individu baik secara psikis dan terutama fungsi sosialnya.

Kini perkembangan istilah narsis sudah menjamur dan multi intepretasi. Tapi whatever definisi yang diberikan, tetap mainstreamnya adalah mencintai diri sendiri dan mengagumi diri sendiri.

Pada dasarnya,narsis itu wajar asalkan tidak berlebihan atau menjadi suatu patologis itu tadi. Karena pada dasarnya, manusia sejak lahir pasti memiliki rasa narsis ini. Sehingga,narsis itu tetap dibutuhkan demi kelangsungan aktualisasi diri dan memaksimalkan potensi diri. Akan tetapi dalam porsi yang wajar ya.... (Batasan wajar kan subyektif???)Batasan wajar adalah bukan wajar menurut diri kita. Karena kita hidup di tengah masyarakat dengan berbagai budaya, tingkat pendidikan, adat istiadat dan status ekonomi.Yah, istilah kata sedang-sedang saja. Sebagaimana hadist nabi,khoiru umur awsathuhu artinya sebaik-baik perkara adalah tengah tengahnya.

Bukan bermaksud mengclusterkan lho...Tapi, ketika mencoba pada orang desa yang jauh dari kecanggihan teknologi, ketika menanyakan "Apakah saudara punya blog???" Wah...itu namanya kemaruk. Tapi, kalau kita tanya di lingkungan kampus or hotspot. Nah itu baru tepat.

Nah, bagi blogger mania. Kini anda dapat menilaikan? Apakah kita termasuk orang yang narsis dengan membuat blog dengan menuliskan kehidupan pribadi kita, idealisme kita or opini kita???

Selama itu bermanfaat demi kemaslahatan why not???Narsis kan wajar....